Sebanyak 165.140 Siswa  Purwakarta Ditargetkan Mendapatkan Makan Bergizi Gratis. Coba, Sekolah Mana yang Belum Dapat?
Whats Up

Sebanyak 165.140 Siswa Purwakarta Ditargetkan Mendapatkan Makan Bergizi Gratis. Coba, Sekolah Mana yang Belum Dapat?

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha menyebut program Makan Bergizi Gratis di Purwakarta menyasar 165.140 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama."Program Makan Bergizi Gratis di Purwakarta telah digulirkan sejak 6 Januari 2025. Sampai saat ini masih dilakukan pematangan agar bisa berjalan sebagaimana mestinya," katanya.Ia menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis di Purwakarta sejak awal digulirkan dikoordinasikan oleh jajaran Kodim 0619 dan Yayasan Al-Muhajirin dengan total sepuluh sekolah yang telah berjalan.Disebutkan, rapat koordinasi dilakukan agar program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu dapat berjalan sebagaimana mestinya. Apalagi program itu melibatkan banyak instansi.  Lanjutkan membaca"Semua kami diskusikan agar program ini bisa berjalan sebagaimana mestinya dengan melibatkan sejumlah perangkat daerah terkait. Misalnya, soal alokasi anggaran MBG yang disimpan di Dinas Pendidikan, hal ini sesuai dengan aturan dari Kemendagri," katanya.Dalam rapat koordinasi itu terungkap kalau sejumlah organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Purwakarta terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis.Seperti Dinas Pangan dan Pertanian, menyiapkan pekarangan pangan bergizi untuk bahan makanan, serta melakukan uji makanan dengan rapid test, pestisida atau lainnya.Kemudian untuk Dinas Perikanan dan Peternakan fokus menyiapkan penyediaan bahan makanan seperti telur, ayam, dan ikan.Lalu Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian fokus untuk mengoordinasikan mengenai olahan ikan dari pengusaha di UMKM Purwakarta sebagai opsi menu Makan Bergizi Gratis.Hal tersebut perlu dilakukan, karena jika pelaksanaan Makan Bergizi Gratis dilakukan bersamaan dengan kebutuhan masyarakat, maka akan terjadi kekosongan barang dan jangan sampai harga bisa melambung tinggi.Untuk Dinas Kesehatan mengoordinasikan uji gizi dan evaluasi menu Makan Bergizi Gratis.Selanjutnya Badan Keuangan dan Aset Daerah Purwakarta, saat ini masih menunggu petunjuk mengenai anggaran untuk pembelian makan minum serta juru masak dan biaya akomodasinya.Norman berharap melalui rapat koordinasi itu program Makan Bergizi Gratis di wilayah Purwakarta bisa berjalan dengan lancar, sebagaimana mestinya.Cobi, sekolah mana aja yang belum dapet guys?Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : jpnn.comIlustrasi : antaranews.com

Dinkes Purwakarta Ajak Warga untuk Waspada dan Cegah Penyebaran Virus HMPV dengan Cara Sederhana. Begini Caranya!
Whats Up

Dinkes Purwakarta Ajak Warga untuk Waspada dan Cegah Penyebaran Virus HMPV dengan Cara Sederhana. Begini Caranya!

Hai Kamu Urang Purwakarta Tebaik! Dilansir dari jabar.tribunnews.com, bahwa Peningkatan kasus infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) yang ramai diberitakan awal tahun 2025 sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Meski demikian, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Eva Lystia Dewi, meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik berlebihan terkait isu ini.Eva menjelaskan bahwa meskipun ada laporan lonjakan kasus HMPV di Tiongkok, Menteri Kesehatan RI telah membantah kebenaran informasi tersebut. Pernyataan yang sama, kata dia, juga dikuatkan oleh pemerintah Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengungkapkan bahwa kenaikan kasus flu biasa di negara beriklim dingin seperti Tiongkok adalah hal yang biasa terjadi pada musim dingin."HMPV bukan virus baru. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 dan termasuk dalam keluarga Pneumoviridae," kata Eva saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Senin (20/1/2025) lalu.Sebelum pandemi COVID-19, HMPV bahkan menjadi penyebab ketiga terbanyak infeksi saluran pernapasan setelah Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan Influenza.Gejala infeksi HMPV, kata Eva, umumnya ringan, meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, hingga ruam kulit. Namun, lanjut dia, pada kelompok rentan seperti balita di bawah 5 tahun, lansia di atas 65 tahun, serta individu dengan daya tahan tubuh lemah, virus ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti bronkitis atau pneumonia.Ia menyebutkan, penularan HMPV terjadi melalui droplet dari individu yang terinfeksi, dengan masa inkubasi sekitar 3-6 hari.Meskipun hingga saat ini belum ada vaksin atau obat antivirus khusus untuk HMPV, Eva menyatakan bahwa sebagian besar penderita dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu perawatan medis khusus.Eva menambahkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta hingga kini tidak melaporkan adanya kasus HMPV di wilayah mereka, namun ia tetap mengimbau masyarakat untuk waspada dan menjaga kesehatan.Beberapa langkah pencegahan yang disarankan, ia mengatakan, antara lain segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika merasa sakit, beristirahat di rumah, dan menggunakan masker. Selain itu, Eva mengatakan, bagi yang sehat, dianjurkan untuk mengenakan masker di tempat umum, mencuci tangan secara rutin, serta menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari stres."Hindari kerumunan jika memungkinkan, serta gunakan cairan antiseptik secara teratur.""Langkah-langkah sederhana ini dapat melindungi diri dan orang lain dari infeksi saluran pernapasan, termasuk HMPV," kata Eva.Ia menyebutkan, masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum diverifikasi, dan selalu mengikuti arahan dari otoritas kesehatan setempat demi menjaga kesehatan bersama. Bagaimana menurut KangBro & TehSist? Semoga cara sederhana ini bisa mencegah diri kita dari penyebaran virus HMPV ini ya. Yuk Semangat! Proud to be #urangpurwakartaSumber : jabar.tribunnews.com/Deanza FaleviIlustrasi : thedailybeast.com

Syahdu, Diturunkan Enam Gerasi Keramik Plered Masuk Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Jawa Barat 2025
Whats Up

Syahdu, Diturunkan Enam Gerasi Keramik Plered Masuk Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Jawa Barat 2025

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Dilansir dari pikiran-rakyat.com, bahwa keramik plered masuk daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang ditetapkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat pada 2025. Pembuatan kerajinan di sana sudah dilakukan secara turun-temurun selama enam generasi. “Keuntungannya, otomatis daerah ini akan ditetapkan oleh nasional sebagai penghasil gerabah, itu (mengharumkan) nama baik pemerintah daerah, masyarakat Plered pun sama,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Purwakarta, Eka Sugriyana, Selasa, 14 Januari 2025 lalu. Dengan kata lain, predikat WBTB diharapkan dapat mengangkat kembali industri keramik di Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta. Selain bernilai budaya, pembuatan keramik juga masih memiliki potensi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan para pengrajinnya. Namun, Eka mengakui industri keramik lokal menghadapi ancaman kepunahan akibat jumlah pengrajin yang terus berkurang. Fenomena itu diakui akibat banyak pengrajin yang beralih profesi ditambah minimnya regenerasi.“Ada (pengrajin) yang sudah punya cicit tapi dia tidak ada regenerasi ke anaknya sehingga tidak ada yang meneruskan. Mereka lebih memilih ke industri (menjadi karyawan pabrik dan perusahaan),” tuturnya merasa prihatin. Jumlah pengrajin keramik Plered yang tersisa hingga saat ini disebut tidak lebih dari 600 orang. Selain alasan penghasilan yang lebih sedikit, banyak di antara generasi muda yang enggan membuat keramik secara manual karena dianggap pekerjaan kotor.Bagaimana menurut KangBro & TehSist? Yuk Semangat! Proud to be #urangpurwakartaSumber : pikiran-rakyat.com/Hilmi Abdul HalimIlustrasi : penaku.id

Alhamdulillah, Dispangtan Kabupaten Purwakarta Alokasikan Pupuk Bersubsidi Sebanyak 27.859 Ton. Cekidot Infonya!
Whats Up

Alhamdulillah, Dispangtan Kabupaten Purwakarta Alokasikan Pupuk Bersubsidi Sebanyak 27.859 Ton. Cekidot Infonya!

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Dilansir dari mediaindonesia.com, bahwa Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 27.859 ton guna memenuhi kebutuhan petani pada 2025. Hingga 7 Januari 2025 jumlah pupuk yang sudah diterima petani sebanyak 760 ton.Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan, jumlah alokasi pupuk subsidi pada tahun ini telah disesuaikan dengan luas lahan pertanian pangan berkelanjutan serta lahan areal sawah yang dikelola petani.Dari 27.859 alokasi pupuk subsidi itu mencakup tiga jenis pupuk, yakni pupuk urea 11.524 ton, NPK 7.888  ton, dan organik 8.447 ton. Untuk penebusan oleh petani hingga 7 Januari 2025 sebanyak 760 ton, dengan rincian urea 423 ton, NPK 321 ton dan organik 16 ton."Jumlah alokasi pupuk bersubsidi tahun ini telah disesuaikan dengan luas area sawah milik para petani,” kata Sri Jaya Midan, Kamis (16/1).Sri Jaya Midan menyebutkan, sesuai dengan Rancana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) 2025, terdapat 1.039 kelompok tani penerima bantuan subsidi pupuk dengan total luas lahan areal persawahan mencapai kurang lebih 52.000 hektare.Midan mengklaim bantuan pupuk bersubdisi ini telah terdistribusi ke setiap kios resmi yang bekerja sama dengan pemerintah dan dapat ditebus oleh petani sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan dalam RDKK. Midan juga berharap distribusi pupuk bisa maksimal tanpa ada kendala, dan kebutuhan pupuknya bisa terpenuhi dalam satu tahun ini.Dikatakan Midan, HET pupuk bersubsidi tahun 2025 per 16 Desember 2024, Urea Rp2250/kg, NPK Rp2300/kg, dan organik Rp800/kg. Untuk optimalisasi pendistribusian pupuk subsidi, Dispangtan Kabupaten Purwakarta telah bekerjasama dengan 78 kios pupuk yang tersebar di wilayah Purwakarta."Jadi para petani yang akan menebus pupuk subsidi, tinggal datang ke kios dengan menunjukkan KTP. atau bisa pula mendatangai Gapoktan setempat yang dapat menyalurkan pupuk sesuai dengan Permendag No 4 tahun 2023 pasat 11, dengan syarat syarat yang dikeluarkan oleh Kementrian pertanian," pungkas Sri Jaya Midan.Bagaimana menurut KangBro & TehSist? Yuk Semangat! Proud to be #urangpurwakarta Sumber : mediaindonesia.com/Reza SunaryaIlustrasi : dinosgrow.com

Realisasi Pendapatan Daerah (Bapenda) di Sektor Pajak Kabupaten Purwakarta Capai 81,50%. Cekidot infonya!
Whats Up

Realisasi Pendapatan Daerah (Bapenda) di Sektor Pajak Kabupaten Purwakarta Capai 81,50%. Cekidot infonya!

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Dilansir dari mediaindonesia.com, bahwa BADAN Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Purwakarta mencatat realisasi pendapatan dari sektor pajak daerah hingga akhir Desember 2024 mencapai 81,50% dari target.Realisasi itu dinilai melampaui capaian pajak dalam empat tahun terakhir.Kepala Badan Pendapatan Daerah, Aep Durohman mengatakan, selama ini pendapatan daerah mengandalkan 10 sektor pajak, yakni Pajak Hotel, Restoran, hiburan, reklame, parkir, pajak penerangan jalan (PPJ), pajak air tanah, pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB) atau galian C."Dari 10 jenis pajak daerah, sembilan di antaranya berhasil melampaui target 100% pada anggaran perubahan 2024. Kesembilannya ialah pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan,pajak parkir, Pajak Penerangan Jalan Umum,Pajak Batuan Mineral Bukan Logam,Pajak Air Bawah Tanah, PBB P2 dan pajak reklame," ujarnya, Rabu (8/1)Menurut Aep, Hanya BPHTB yang belum mencapai target. Meskipun demikian, realisasinya menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Bapenda Purwakarta dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta serta kesadaran wajib pajak yang tinggi.Aep menyebutkan capaian tersebut melampaui ekspektasi awal. Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai strategi yang diterapkan Bapenda, meliputi optimalisasi sistem pelayanan pajak, peningkatan pengawasan, dan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat.Sementara itu terkait dengan capaian pajak BPHTB yang belum mencapai target, Aep menyebutkan penyebabnya ialah adanya perubahan kebijakan yang signifikan dari proyek stategis nasional dan masih tingginya target dari BPHTB."Terdapat potensi pajak BPHTB yang sebelumnya diasumsikan masuk dalam target, namun mengalami kehilangan potensi. Pertama adanya kebijakan baru yang membebaskan proyek strategis nasional dari pungutan BPHTB. Yang masuk dalam proyek strategis nasional, di antaranya PTPN, KCIC dan JAPEK 2," pungkasnya.Bagaiamana menurut KangBro & TehSist? Yuk Semangat! Proud to be #urangpurwakartaSumber : mediaindonesia.com/Reza SunaryaIlustrasi : sheppardmoscow.com

Tentang

Urang Purwakarta adalah Platform anak muda yang memuat seputar informasi Purwakarta.

Instagram

Keranjang
Keranjangmu Kosong Nih!
Yuk! bantu isi keranjang biar saya senang :)