Alhamdulillah, Produksi Meningkat 50%. Musim Kemarau Bawa Berkah Bagi Pengrajin Keramik di Plered, Purwakarta!
Whats Up

Alhamdulillah, Produksi Meningkat 50%. Musim Kemarau Bawa Berkah Bagi Pengrajin Keramik di Plered, Purwakarta!

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Dilansir dari mediaindonesia.com, bahwa produksi gerabah di sentra produksi di Plered, Purwakarta, Jawa Barat, meningkat hingga lebih dari 50%. Selain itu, saat ini pesanan juga sedang ramai, baik untuk pasar domestik maupun permintaan ekspor. Adanya musim kemarau tidak selalu membawa musibah. Justru membawa berkah bagi para pengrajin keramik di Plered tersebut. Dampak cuaca yang panas menyebabkan proses penjemuran gerabah keramik menjadi cepat kering.Aktivitas para perajin gerabah di sentra industri keramik Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kian menggeliat di musim kemarau seperti sekarang ini. Menurut Irwan, jika pada musim penghujan memerlukan waktu antara dua pekan hingga satu bulan untuk penjemuran sebelum dibakar, pada saat kemarau seperti sekarang pengeringan hanya memerlukan waktu sekira satu minggu atau kurang dari 10 hari."Alhamdulillah cuaca yang panas, proses penjemuran bisa cepat. Jika musim hujan bisa sampai satu bulan proses penjemuran. Saat musim panas paling lama 10 hari sudah kering," kata Irwan salah seorang perajin keramik Plered, Minggu (8/9) lalu.Sementara itu, pihak pemerintah terus mendorong peningkatan produksi dan pemasaran gerabah, termasuk peningkatan kualitas gerabah itu sendiri. Hal itu mengingat pangsa pasar ekspor yang terbuka lebar, khususnya ke wilayah Timur Tengah."Kami terus mendorong para perajin keramik untuk berinovasi. Keramik Plered menjadi andalan Kabupaten Purwakarta di bidang industri keramik yang mempunyai pangsa pasar hingga Timur Tengah," kata Camat Plered Heri Anwar.Saat ini produk gerabah keramik konvensional, seperti pot bunga dengan berbagai ukuran, lebih banyak diproduksi untuk kebutuhan pasar domestik. Sementara untuk kebutuhan pasar ekspor, bentuk yang lebih banyak diproduksi seperti hiasan interior dan ekterior rumah."Untuk pemasaran pasar domestik, perajin gerabah Plered sudah memiliki langganan, seperti ke Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, wilayah Sumatra, dan Bali," ungkap Heri Anwar. Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : mediaindonesia.com/Reza SunaryaIlustrasi : radarkarawang.id

Syahdu, Mahasiswa KKN ITB 2024 Atasi Masalah Pertanian di Purwakarta dengan Pupuk Organik Cair. Cekidot Infonya!
Whats Up

Syahdu, Mahasiswa KKN ITB 2024 Atasi Masalah Pertanian di Purwakarta dengan Pupuk Organik Cair. Cekidot Infonya!

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Dilansir dari itb.ac.id, bahwa Kelompok 11 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Bandung (ITB) 2024, melakukan pelatihan pengolahan limbah pertanian menjadi pupuk organik cair di Dusun 1, Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta pada tanggal 6-27 Agustus 2024.Program tersebut bertujuan mendukung pertanian berkelanjutan serta memberdayakan masyarakat setempat. Lantaran sulitnya akses terhadap pupuk akibat harganya yang mahal dan kondisi jalan yang tidak memadai.Sebagian besar warga Parungbanteng bekerja sebagai petani, sehingga pupuk menjadi kebutuhan utama. Maka dari itu, 17 mahasiswa ITB merancang solusi berupa Pupuk Organik Cair (POC), yang terbuat dari fermentasi limbah pertanian, sisa makanan, dan kotoran hewan. POC dipilih karena dapat menjaga kesuburan tanah tanpa mencemari lingkungan, serta mengandung unsur hara yang beragam.Proses implementasi program ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pelatihan. Pada tahap perencanaan dilakukan survei dan wawancara kepada setiap kelompok tani yang ada di Dusun 1. Didapatkan bahwa pupuk merupakan masalah utama bagi para petani.Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Kelompok 11 memulai pelaksanaan dengan melakukan modifikasi alat fermentasi. Alat yang dibutuhkan harus dalam keadaan tertutup dan memiliki filter untuk menampung pupuk organik cair yang sudah jadi.Setelah itu, dilakukan proses pencampuran bahan-bahan organik, seperti limbah pertanian, sisa makanan, dan kotoran hewan. Campuran bahan organik kemudian diberi bakteri supaya dapat memproses campuran menjadi pupuk organik cair. Supaya bakteri dapat bekerja, langkah selanjutnya adalah proses fermentasi selama 14 hari.Kelompok 11 kemudian melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik cair kepada 3 kelompok tani yang ada di Dusun 1. Pelatihan dilaksanakan dengan metode pemaparan materi, demonstrasi alat dan bahan, serta diskusi bersama warga.Pada saat pelatihan juga ditunjukkan hasil pupuk organik cair yang sebelumnya sudah difermentasikan selama 14 hari. Selain itu, pupuk organik cair juga langsung diaplikasikan ke salah satu sawah warga sebagai bentuk pelatihan terkait cara penggunaan pupuk organik cair tersebut.Pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini diharapkan dapat pengalaman serta pengetahuan baru bagi warga desa dalam mengelola lahan pertanian.“Pelatihan pembuatan pupuk organik cair ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian warga dalam pembuatan pupuk untuk sawah mereka, serta mengoptimalkan hasil panen," ujar Ketua Kelompok 11, Axel (BE’22).Keren MangBro & TehSist! Semoga bisa menginspirasi kita semua ya. Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : itb.ac.id/Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)Ilustrasi : itb.ac.id

Asep Mulyadi, Guru SDN Cikadu Purwakarta Raih Juara Nasional 'Bug Bounty' Kemendikbudristek Tahun 2024
Whats Up

Asep Mulyadi, Guru SDN Cikadu Purwakarta Raih Juara Nasional 'Bug Bounty' Kemendikbudristek Tahun 2024

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!Prestasi syahdu diraih oleh Asep Mulyadi, guru dari SD Negeri Cikadu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, meraih juara pada Lomba Bug Bounty 2024 tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusdatin Kemendikbudristek RI.Bug Bounty adalah aktivitas mencari celah keamanan pada sebuah sistem target yang telah disepakati antara pemilik layanan dan Bug Hunters untuk kemudian diberikan apresiasi berupa hadiah. Lomba ini melibatkan para bug hunter dalam mencari celah keamanan di sistem subdomain Kemendikbud.Asep berhasil melewati dua tahap seleksi dan wawancara selama dua bulan dan mengalahkan 406 peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Penghargaan diserahkan di Universitas Brawijaya Malang pada 29 Agustus 2024.Wilujeng Bapak Guru Asep!Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : disdik.purwakartakab.go.id/Mira Habibah 

Syahdu, 16 Atlet Asal Purwakarta Siap Perkuat Jabar di PON XXI Aceh-Sumut 2024
Whats Up

Syahdu, 16 Atlet Asal Purwakarta Siap Perkuat Jabar di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!Dilansir dari Jabarnews.com, bahwa Kabupaten Purwakarta mengirimkan kontingen atlet dan pelatihnya untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara dari 26 Agustus 2024 hingga 20 September 2024 mendatang.Sebagai bagian dari kontingen Provinsi Jawa Barat, sebanyak 16 atlet handal dari Purwakarta akan berkompetisi dalam tujuh cabang olahraga berbeda, yaitu cabang dayung, hockey, menembang, polo air, angkat berat, senam dan balap sepeda.Selama mengikuti PON XII 2024, 16 atlet Purwakarta itu akan didampingi oleh enam pelatih berpengalaman.“16 atlet asal Purwakarta ini sebelumnya telah mengikuti pemusatan latihan untuk mengikuti PON XXI 2024,” kata Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan, Sabtu 31 Agustus 2024.Benni menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kontribusi atlet Purwakarta dalam memperkuat kontingen Jawa Barat di ajang olahraga nasional.Ia berharap para atlet berjuang sekuat tenaga untuk meraih medali dan membuat Jawa Barat juara umum PON untuk yang ketiga kalinya atau “Jabar Hattrick”. Tentu saja, hal ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Purwakarta.“Saya berharap agar atlet-atlet dari Kabupaten Purwakarta dapat melakukan yang terbaik. Do your best,” ujar Benni.Benni menambahkan, kemajuan olahraga di Purwakarta tidak lepas dari sinergisitas pemerintah, KONI, dan seluruh elemen masyarakat.“Insya Allah, jika tidak ada agenda penting, saya akan datang ke Aceh-Medan untuk memberikan support kepada atlet Purwakarta yang bertanding,” kata Benni Irwan.Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : jabarnews.com/AmaludinIlustrasi : suara.com

Syahdu, Stone Park Sukasari Jadi Tempat Wisata Baru di Purwakarta Guys. Cekidot Infonya!
Whats Up

Syahdu, Stone Park Sukasari Jadi Tempat Wisata Baru di Purwakarta Guys. Cekidot Infonya!

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Dilansir dari travel.tribunnews.com, bahwa Stone Park yang terletak di Kampung Pasir Kole, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.Stone Park yang menyajikan pemandangan alam yang indah tersebut baru saja diresmikan pada Sabtu (24/8/2024) siang oleh Pj Bupati Purwakarta, Benni Irwan yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Purwakarta, Jaya Pranolo dan Camat Sukasari, Nono Juhan.Peluncuran destinasi wisata tersebut ditandai dengan pelepasan 1.000 benih ikan nila ke Waduk Jatilihur Purwakarta.Nono Juhan menyebutkan, pengunjung yang datang ke "Stone Park" dapat menyaksikan pesona matahari terbit maupun tenggelam yang begitu menawan."Batu-batu besar yang tersebar diberbagai sudut kampung Pasir Kole ini, banyak yang menyebutnya juga Stone Park (taman batu). Pengunjung dapat menikmati pemandangan luas bendungan Jatiluhur dengan latar belakang perbukitan tinggi yang menjulang megah," ucap Nono kepada Tribunjabar.id, pada Sabtu (24/8/2024).Lebih lanjut ia mengatakan, pengunjung yang datang akan disuguhkan keindahan alam secara langsung.Selain itu, ada banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan di tempat ini."Di Kampung Pasir Kole ini, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas seperti bersantai atau berjalan-jalan sambil menikmati suasana tenang dan keindahan Waduk Jatiluhur, yang merupakan bendungan terbesar di Indonesia. Di tempat ini, pengunjung juga bisa berkemah dan memancing," ujarnya.Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Purwakarta, Jaya Pranolo menilai bahwa hadirnya destinasi wisata Stone Park ini dapat meningkatkan pendapatan daerah, khususnya masyarakat di Kampung Pasir Kole."Kecamatan Sukasari ini sangat potensi untuk destinasi wisatanya, kemudian juga disini warga sudah mulai hebat dengan pengrajinannya. Jadi, dengan hadirnya, destinasi wisata baru ini, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat," ucapnya.Sebagai informasi, untuk mengunjugi destinasi wisata Stone Park bisa ditempuh dengan waktu sekitar 50 menit dari pusat Kota Purwakarta.Bagaimana menurut KangBro & TehSist? Siapkah rekreasi dan liburan seru di Stone Park Sukasari? Gaskeun!Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : travel.tribunnews.com/Sinta AgustinaIlustrasi : travel.tribunnews.com

Tentang

Urang Purwakarta adalah Platform anak muda yang memuat seputar informasi Purwakarta.

Instagram

Keranjang
Keranjangmu Kosong Nih!
Yuk! bantu isi keranjang biar saya senang :)