Mak Ijoh dan Sejarah Kejayaan Buah Pala di Purwakarta
Inspirasi

Mak Ijoh dan Sejarah Kejayaan Buah Pala di Purwakarta

Kamu Urang Purwakarta Terbaik!Dikutip dari artikel asli Kompas.com. Di Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Mak Ijoh (70) merupakan legenda pembuatan pala.Mak Ijoh adalah salah satu perintis pada tahun 1993. Saat itu, banyak daging buah pala terbuang setelah diambil bijinya. Awalnya, ia hanya iseng, mengumpulkan daging pala dan diolah jadi manisan.Mak Ijoh yang hanya tamatan SD, belajar otodidak untuk membuat manisan yang sudah digelutinya selama 26 tahun. Setiap bulanya Mak Ijoh mampu memproduksi 80 kilogram manisan pala. Produknya dijual di rumah dan dititipkan di pusat oleh-oleh dengan harga Rp 50.000 per kilogram. Berkat pala, ia mampu membangun rumah bahkan naik haji.Mak Ijoh sangat dikenal tak pelit membagi ilmu. Dengan senang hati ia mengajari tetangga yang berminat belajar membuat manisan. Ia juga kerap diajak staf pemerintah daerah berkeliling untuk memberikan pelatihan tentang pembuatan manisan pala.Buah Pala tidak tumbuh begitu saja di Purwakarta. Pemerhati sejarah Purwakarta, Ahmad Said Widodo, menambahkan, tanaman itu diduga dibawa Belanda dari Banda pada masa tanam paksa era tahun 1830-1870. Penyebaran pala ke daerah lain dilakukan karena kas Pemerintah Kolonial Hindia Belanda terkuras habis dan mengalami kerugian akibat Perang Jawa sepanjang 1825-1830.Padahal pada masa itu, Pala sedang betjaya. Berbagai catatan perjalanan para petualang Eropa menyebutkan, nilai segenggam biji pala setara dengan segenggam emas.Setelah sempat menjadi emas hijau, harga pala perlahan anjlok. Kini, harga biji pala hanya laku Rp 50.000 per kilogram. Sementara harga emas saat ini lebih dari Rp 700.000 per gram. .Di usia yang kian senja, Ijoh berharap, anak cucunya tetap meneruskan usaha manisan pala. Ijoh ingin semakin banyak orang merasakan manfaat dari pala.Penulis: Melati Mewangi/@melatimew (Instagram)Yuk Semangat!Proud to be Urang Purwakarta!

Ir. H. Juanda: Pahlawan Nasional, Pejuang Berdirinya Bendungan Jatiluhur
Inspirasi

Ir. H. Juanda: Pahlawan Nasional, Pejuang Berdirinya Bendungan Jatiluhur

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!Ada lagi nih, pahlawan memiliki jasa besar terhadap pembanguan Purwakarta di masa silam. Beliau adalah Ir. H. Djuanda Kartawidjadja yg merupakan sosok pahlawan nasional asal bumi Pasundan dan berjasa besar dalam pembangunan Bendungan Jatiluhur, Purwakarta.Ir. H. Djuanda sendiri adalah kelahiran Tasikmalaya. Beliau adalah Perdana Menteri RI terakhir dan memimpin kabinet Karya (1957 – 1959). Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, lulusan Technische Hogeschool (Sekolah Tinggi Teknik) – sekarang Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah lulus, dia memilih mengabdi di tengah masyarakat dengan mengajar di SMA Muhammadiyah di Jakarta dengan gaji seadanya. Padahal, kala itu dia ditawari menjadi asisten dosen di Technische Hogeschool dengan gaji lebih besar.Hingga menjabat menteri di antaranya Menteri Perhubungan, Pengairan, Kemakmuran, Keuangan dan Pertahanan. Beliau bersama-sama dengan Ir. Sedijatmo dengan gigih memperjuangkan terwujudnya proyek Jatiluhur di Pemerintah Indonesia dan forum internasional yg menghabiskan biaya besar.Pada kunjungan terakhirnya Ir. Soekarno menyampaikan perintah untuk menyelesaikan pembangunan Bendungan Jatiluhur pada akhir April 1966, namun tidak terlaksana karena pemberontakkan G 30 S PKI.Peresmian Bendungan Ir. H. Djuanda sendiri dilakukan oleh Presiden RI Kedua Jenderal Soeharto pada tanggal 26 Agustus 1967. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan Bendungan Ir. H. Djuanda hingga selesai adalah US$ 230 juta. Biaya ini meliputi biaya dalam bentuk dolar dan rupiah.Untuk mengenang jasa Ir. H. Djuanda (nama lengkap Ir. H. R. Djoeanda Kartawidjaja) dalam memperjuangkan pembiayaan pembangunan Bendungan Jatiluhur, bendungan ini dinamakan secara resmi Bendungan Ir. H. Djuanda.Saat ini, bendungan Ir. H. Djuanda menjadi salah satu objek wisata yang ada di Purwakarta dan menjadi kebanggaan Urang Purwakarta dengan berbagai daya tarik, baik pesona keindahan alam maupun kuliner ikan air tawarnya yg mengundang wisatawan untuk berkunjung ke Purwakarta.Yuk Semangat!Proud to be Urang Purwakarta

'Ronggowaloejo', Bupati Pertama Kabupaten Purwakarta Sang Penulis Wawacan
Inspirasi

'Ronggowaloejo', Bupati Pertama Kabupaten Purwakarta Sang Penulis Wawacan

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!Sejak ditetapkan syahdu sebagai kabupaten, berdasarkan Undang-undang No. 4 tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang. Purwakarta pertama kali dipimpin oleh seorang bupati bernama R.H. Soenaria Ronggowaloejo Ronggowaluyo periode tahun 1968-1969.Ternyata selain menjabat sebagai bupati, ia juga seorang penulis sastra Sunda berupa wawacan yang berbentuk prosa, tetapi ditulis menggunakan aturan pupuh.Keahlian menulis ini patut diapresiasi. Karena cukup langka seorang pejabat yang mempunyai kesadaran terhadap literasi, khususnya dalam bidang menulis.Selain pernah menjadi Bupati Purwakarta, ia juga pernah menjadi Residen Penghubung Gubernur Wilayah I Banten. Keterangan tersebut dapat kita baca dalam pengantar pada buku wawacan Nonoman Terah Pasundan, yang ditulis dirinya sendiri pada tahun 1982. Malah dalam buku tersebut tertulis alamat Gang Beringin No. 3 Purwakarta.Perjalanan hidup R.H.S.S Ronggowaluyo memang dekat dengan terbentuknya Kabupaten Purwakarta, sejak masih menyatu dengan Karawang, sampai menjadi kabupaten yang mandiri. Pada tanggal 26 Agustus 1948, ia dipilih oleh SP 88 menjadi Bupati Karawang Timur. Adapun tujuannya adalah untuk mengisi kekosongan kekuasaan (vacum of power) di wilayah Karawang Timur.Menurut catatan Facebook Ahmad Said Widodo, ternyata cukup banyak karya yang sudah ditulis oleh beliau, diantaranya: Siliwangi Masa Ka Masa Jilid I & II, Regen Boncel (Bupati Caringin), Wawacan Nonoman Terah Pasundan, Wawacan Sajarah Anbia.source: m.kumparan.com/Prayoga AdiwisastraYuk Semangat!Proud to be Urang Purwakarta!

'Ipik Gandamanah', Bupati Pertama Bogor Asal Purwakarta
Inspirasi

'Ipik Gandamanah', Bupati Pertama Bogor Asal Purwakarta

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!Di Purwakarta terdapat jalan dengan nama Ipik Gandamanah. Tapi, tahukah sebetulnya siapakah sosok di balik nama tersebut? Beliau lahir di Purwakarta, Jawa Barat pada tanggal 30 November 1906 dan menjadi Bupati Pertama Bogor serta memiliki peran penting dari sejarah lahirnya Bogor pada tahun 1948.Setelah menyelesaikan studinya, ia aktif di lingkungan kepamongprajaan. Mulai jadi Mantri Polisi Cikijing tahun 1931. Sekretariat II Kabupaten Ciamis tahun 1938. Camat Cibeureum Tasikmalaya tahun 1942 sampai akhirnya diangkat menjadi Patih Bogor pada tahun 1946.Pria yang cinta Indonesia ini sempat merasakan hidup sebagai pengasingan. Karena menolak bergabung dengan pemerintahan Belanda/Recomba, pada tanggal 14 Agustus 1947 keluar besluit dari Presiden HTB Bogor Nomor 305 yang memerintahkan Ipik Gandamana dibuang ke pengasingan ke wilayah Jasinga.Saat dalam pengasingan tersebut, Ipik menerima tugas dari Pemerintah RI untuk menyusun pemerintah Kabupaten Bogor Darurat yang berpusat di Jasinga. Selanjutnya Ipik ditetapkan menjadi Bupati Bogor pada 1948, kemudian diangkat oleh Wakil Gubernur Jawa Barat untuk merangkap sebagai Bupati Lebak.Setelah pembentukan Kabupaten Bogor Darurat, berdasarkan keputusan Gubernur Militer Jawa Barat, Ipik diperbantukan di KMD IV/DJ.B selaku Kepala Staf Sipil Kepresidenan di Bogor.Ipik tetap menjalankan pekerjaan di pemerintahan meski dilaksanakan sambil berpindah-pindah tempat. Padahal saat itu wilayah Bogor dalam kondisi yang mencekam karena tentara Belanda telah menyebar di Bogor teramasuk mata-matanya dan menyebarkan politik adu domba (de vide et impera).Meski sudah beberapa kali dibujuk untuk bergabung dengan Belanda, dengan berbagai macam cara termasuk iming-iming jabatan yang lebih tinggi, namun ia kukuh menolak dan tetap membela Indonesia.Hal yang sangat menarik dari kesederhanaan sosok Bupati Pertama Bogor ini yaitu kegemarannya makan tutut semacam keong yang hidup di sawah atau lebih dikenal dengan “Daging Pangenyot” yang menjadi menu pelengkap lauk pauk saat ia di lokasi pengasingan.Yuk Semangat!Proud to be Urang Purwakarta

Mengenal Gol A Gong, Sastrawan Produktif Penulis Balada Si Roy yang Lahir di Purwakarta!
Inspirasi

Mengenal Gol A Gong, Sastrawan Produktif Penulis Balada Si Roy yang Lahir di Purwakarta!

Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!Film Balada Si Roy yang dibintangi oleh @abidzar73 dan @febbyrastanty sempat menjadi trending twitter sejak ditayangkan 19 Januari 2023 lalu. Sebelum ditayangkan di bioskop seluruh Indonesia, film tersebut pernah ditayangkan di 3 festival, yaitu JFW, BFFI, dan JAFF.  Akan tetapi tahukah Mangbro & Tehsist kalo film tersebut diangkat dari novel yang ditulis tiga puluhan tahun lalu oleh seorang sastrawan kelahiran Purwakarta loh! Novel Balada Si Roy semula merupakan cerita yang dimuat bersambung di Majalah Hai. Kemudian dibukukan oleh penerbit Gramedia, sempat diterbitkan oleh penerbit lain, kemudian edisi terbaru kembali diterbitkan oleh penerbit Gramedia dengan format yang sedikit berbeda.  Penulis novel tersebut adalah sastrawan terkenal yang memiliki nama pena Gol A Gong. Dulu namanya biasa ditulis sebagai Gola Gong. Pada edisi awal buku Balada Si Roy terbitan Gramedia, nama yang tertulis juga adalah Gola Gong.  Gol A Gong memiliki nama asli Heri Hendrayana Harris lahir di Purwakarta pada tanggal 15 Agustus 1963. Pada 1965 ia bersama dengan orangtuanya meninggalkan kampung halamannya Purwakarta menuju ke Serang, Banten hingga menetap di Serang sampai sekarang. Dia kehilangan tangan kiri dalam sebuah kecelakaan saat bermain bersama teman-temannya ketika berusia 11 tahun.  Nama 'Gol' diberikan oleh ayahnya sebagai ungkapan syukur atas karyanya yang diterima penerbit. Serta 'Gong' merupakan harapan dari ibunya agar tulisannya dapat menggema seperti bunyi alat musik gong. Sedangkan 'A' diartikan "semua berasal dari Tuhan". Maka, nama Gol A Gong dimaknai "kesuksesan semua berasal dari Tuhan". Gol A Gong adalah penulis yang sangat produktif dan sudah menerbitkan lebih dari 30 karya selain Balada Si Roy. Selain itu, sejak tahun 2000, menjadi Dewan Pembina Pengurus Pusat FLP (Forum Lingkar Pena), organisasi kepenulisan terbesar di Indonesia. Gol A Gong juga mendirikan Rumah Dunia, komunitas kesenian bagi remaja di tempat tinggalnya di Serang, Banten, pada tahun 2000. Kini Gol A Gong menjadi duta baca Indonesia tahun 2021-2026. Yuk Semangat! Proud to be #urangpurwakarta

Tentang

Urang Purwakarta adalah Platform anak muda yang memuat seputar informasi Purwakarta.

Instagram

Keranjang
Keranjangmu Kosong Nih!
Yuk! bantu isi keranjang biar saya senang :)