Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!
Dilansi dari Tim SCS, bahwa setelah merilis hasil pendataan kepadatan dan populasi Owa Jawa (Hylobates moloch) di 3 blok hutan Pegunungan Sanggabuana, SCF (Sanggabuana Conservation Foundation) bersama stakeholder kembali akan meneruskan pendataan primata endemik jawa ini di seluruh kawasan Pegunungan Sanggabuana.
Pendataan Owa Jawa kali ini akan dilakukan di seluruh kawasan dengan menggandeng BBKSDA Jabar, Perum Perhutani, Denharrahlat Kostrad Sanggabuana, dan disuport secara penuh oleh PT Astra Otopart. Pendataan Owa Jawa yang dikemas dalam Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana ini ditujukan untuk mengumpulkan data-data terkait Owa Jawa yang lebih akurat dan komprehensif sehingga didapat data untuk menyusun program konservasi Owa Jawa di Sanggabuana dalam jangka panjang.
Deby Sugiri, Plt Direktur Eksekutif SCF mengatakan bahwa untuk ekspedisi kali ini Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) yang dibentuk oleh SCF akan masuk ke hutan bersama dengan beberapa ahli dan peneliti primata serta stakeholder terkait untuk mengumpulkan data-data terkait Owa Jawa. Rencana ekspedisi kali ini dimulai sejak 31 Juli dan diperkirakan akan selesai pada 09 September 2024.
“Kita akan mengumpulkan data populasi, kelompok, perilaku, sebaran kelompok, preferensi pakan, penggunaan ruang, dan kelompok umur masing-masing kelompok atau individu yang bisa teramati secara visual. Termasuk juga mitigasi potensi ancaman. Data ini akan sangat membantu untuk menentukan program konservasi Owa Jawa di Sanggabuana kedepan.” Terang Deby.
Deby berharap dengan pendataan yang akan berlangsung selama kurang lebih 40 hari ini akan mendapat data yang lebih komprehensif, selain sebaran dan populasi juga sebaran dan popualsi pakan alaminya. “Jadi akan ketahuan bagaimana sebaran Owa Jawa di hutan, dan bagaimana preferensi pakan dan sebaran pakan alaminya di hutan. Apakah perlu penambahan pohon-pohon pakannya atau bahkan perlu membuat koridor baru bagi Owa Jawa dan primata lainnya?” Tambah Deby.
Sementara itu Vitriana Y.M.,SPi.,MP.Kepala SKW IV Purwakarta BBKSDA Jabar, mengatakan bahwa Ekspedisi pendataan Owa Jawa di Sanggabuana merupakan langkah nyata kepedulian banyak pihak dalam pelestarian satwa liar dilindungi, yg merupakan aset kekayaan alam serta Sumber daya genetik penting.
“Data yg akurat akan berperan dalam upaya pelestarian lanjutan agar Owa Jawa sebagai satwa primata endemik Jawa dapat lestari, berkembang biak di habitat alaminya sehingga jauh dari ancaman kepunahan.” Jelas Vitriana ketika ditemui di acara pelepasan Tim Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana di Puncak Sempur.
Edwin Suhendra, HCGS Division Head Astra Otopart menyampaikan dalam pelepasan Tim Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana di Puncak Sempur, 31 Juli 2024 bahwa pelestarian Owa Jawa di Pegunungan Sanggabuana sengaja dipilih karena banyak unit bisnis Astra Otopart gorup yang berlokasi di Karawang dan sekitarnya. Dengan dekatnya lokasi diharapkan program ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Dalam Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana ini, Astra Otopart memberikan suport untuk logistik, peralatan dan perlengkapan kerja selama pendataan. Dengan lengkapnya peralatan kerja ini Edwin berharap Tim Ekspedisi bisa melakukan pengambilan data di lapangan secara maksimal dan membawa pulang data-data termasuk data visual untuk kepentingan pembuatan strategi konsevasi Owa Jawa Sanggabuana kedepan.
Kawasan yang disurvey populasi Owa Jawa sendiri merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani yang masuk dalam pengelolaan Perum Perhutani KPH Purwakarta, KPH Bogor, dan KPH Cianjur dibawah Divisi Regional Jawa Barat – Banten seluas kurang lebih 16.500 hektar. Diketahui Perum Perhutani menetapkan kawasan Pegunungan Sanggabuana yang kaya akan keanekaragaman hayati ini menjadi kawasan perlindungan untuk menjaga kelestarian dan keanekaragaman hayati yang ada.
Deni Mardias mewakili Adm Perum Perhutani KPH Purwakarta ditemui di Puncak Sempur pada saat acara mengatakan bahwa Perum Perhutani merasa bangga akan keberadaan keanekaragaman hayati yang ada di Pegunungan Sanggabuana. Ini menunjukkan bahwa hutan Sanggabuana dikelola dengan baik oleh Perum Perhutani, terbukti dengan banyaknya kehati, bahkan sampai banyak satwa dilindungi yang ada di Sanggabuana.
“Kami tentu bangga, di Sanggabuana masih ada macan tutul, di wilayah kerja yang kami kelola. Dan tentunya kami bersama dengan SCF sudah lama bergiat dibidang konservasi di Sanggabuana, dengan dibantu BBKSDA untuk melakukan pendataan dan melakukan upaya perlindungan dan pelestarian kehati di area kerja kami yang juga menjadi salah satu tugas dari Perum Perhutani. Kami akan terus dampingi dan terlibat dalam pendataan Owa Jawa di Sanggabuana ini.” Tutup Deni Mardias.
Yuk Semangat!
Proud to be #urangpurwakarta
Sumber : Tim SCF (Sanggabuana Conservation Foundation)
Ilustrasi : Tim SCF (Sanggabuana Conservation Foundation)