Trending
Artikel Terpopuler
Robi Ramadan, Dari Sampah Tutup Botol Plastik Hasilkan Omset Ratusan Juta
- 14 Juni 2023
- Soni Herdiansyah
Robi Ramadan, Dari Sampah Tutup Botol Plastik Hasilkan Omset Ratusan Juta
14 Juni 2023Artikel Terbaru
Keren Pisan, Rapik Saputra Atlet Dayung Purwakarta Berhasil Raih Medali Emas dan Perunggu di PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024!
Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!Prestasi syahdu berhasil diraih oleh #purwakartamuda bernama Rapik Saputra @rapiksap11 yang merupakan atlet dayung Jawa Barat asal kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.Rapik berhasil meraih dua medali sekaligus dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024, yaitu medali Emas untuk cabor Dayung - MK4 500m dan medali perunggu cabor Dayung - MK1 200m.Keberhasilan Rapik semakin mengukuhkan para atlet @dayungpurwakarta sebagai jawara di Indonesia. Alhasil, kontingen Jawa Barat berhasil meraih gelar juara umum pada Cabang Olahraga (Cabor) Dayung dalam ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024. Prestasi ini dicapai setelah Jawa Barat mengumpulkan jumlah medali terbanyak dalam perlombaan yang berlangsung di Waduk Keuliling, Kuta Cot Glie, Aceh Besar, hingga Rabu (18/09/2024).Wilujeng Kangbro Rapik! Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : konijabar.or.idIlustrasi : @rapiksap11
- Oleh Soni Herdiansyah
- 19 September 2024
Syahdu Pisan, Tim MLBB SMAN 3 Purwakarta Raih Prestasi Nasional pada MY UT Tournament!
Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!Tim Mobile Legends Bang Bang (MLBB) dari SMAN 3 Purwakarta telah meraih prestasi membanggakan dengan lolos ke babak 8 besar tingkat nasional dalam MY UT Tournament.MY UT Tournament adalah salah satu turnamen antar sekolah bergengsi di Indonesia, yang diadakan secara offline di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan. Dengan pencapaian ini, SMAN 3 Purwakarta menjadi satu-satunya sekolah dari Jawa Barat yang berhasil menembus babak tersebut.Berikut adalah susunan pemain dari tim MLBB SMAN 3 Purwakarta:- Explaner: Delga Fathih Ismail- Jungler: Naufal Nur Adli Hidayat- Roamer: M. Ananda Cahya Ramadhani- Goldlaner: Faisal Aditya- Midlaner: Fahri Aditya- Cadangan: M. Farros Anas I’tishom- Coach: Randy MaulanaMeskipun harus menghadapi tim dari Mataram yang akhirnya meraih juara 2, perjuangan dan kerja keras tim SMAN 3 Purwakarta tetap patut diapresiasi.Pencapaian ini menunjukkan potensi dan dedikasi luar biasa dari para pelajar kita dan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan serta olahraga elektronik (Esports) di Purwakarta.Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakarta#purwakarta #esportsIlustrasi : lensanesia.com
- Oleh Soni Herdiansyah
- 19 September 2024
Bangun Sarana Air Bersih, Pemkab Purwakarta Alokasikan Anggaran Rp. 8,9 Miliar. Setujukah?
Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Dilansir dari laman instagram @rri_official disampaikan Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Purwakarta, Agung Wahyudi bahwa sejak tahun 2023 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta mengalokasikan anggaran sekitar Rp 8,9 miliar untuk pembangunan sarana dan sumber air baru guna memenuhi kebutuhan air bersih yang mencapai sekitar 67 juta liter.Anggaran tersebut berasal dari bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sudah direalisasikan 100% di 15 desa yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Pasawahan, Babakan Cikao, Sukasari, Maniis, Sukatani, Jatiluhur, dan Plered.Agung menambahkan kebutuhan air bersih per jiwa di Purwakarta mencapai 120 liter per hari bagi warga perkotaan, dan 80 liter per hari bagi warga pedesaan.So, gimana pendapat Kangbro & Tehsist?Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : Instagram @rri_officialIlustrasi : jabar.inews.id
- Oleh Soni Herdiansyah
- 19 September 2024
Penumpang Dengar Suara Gemuruh, Ternyata KA Walahar Anjlok di Purwakarta. Kenapa Atuh?
Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Dilansir dari news.detik.com, bahwa Kereta Api (KA) Commuter Line Walahar anjlok di Purwakarta. Manajer Humas PT KAI DAOP 2 Bandung Ayep Hanapi memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini."Para penumpang dan kru KA Walahar selamat serta perjalanan di wilayah tersebut masih bisa dilalui karena masih terdapat satu jalur yang masih digunakan," kata Ayep, pada Minggu (15/9/2024).Diketahui, KA relasi Purwakarta-Cikarang itu anjlok di Km 91 wilayah Cikopak, Kabupaten Purwakarta, pada Minggu (15/9/2024), sekitar pukul 11.30 WIB. Salah seorang penumpang bernama Rosi mengatakan gerbong kereta anjlok sesaat setelah berangkat dari stasiun."Belum lama keluar dari stasiun Purwakarta keretanya anjlok. Gerbang paling belakang," ujar Rosi.Rosi mengatakan dia hendak pulang ke Karawang setelah berlibur di Purwakarta. Saat di dalam kereta, Rosi sempat merasakan guncangan dan suara gemuruh saat kereta anjlok."Sempat ada guncangan, suara gemuruh karena kan keluar jalur ya. Ada sekitar 100 meteran baru berhenti," katanya.Sekitar 50 menit, enam rangkaian kereta api berhasil dilepas dari satu gerbong yang anjlok, yaitu gerbong pembangkit. Imbas kejadian ini, perjalanan KA Purwakarta-Cikarang mengalami gangguan.Semoga ke depannya ngak kejadian lagi kereta anjlok di Purwakarta ya MangBro & TehSist! Aamiin.Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : news.detik.com/Dian FirmansyahIlustrasi : news.detik.com
- Oleh Soni Herdiansyah
- 19 September 2024
Alhamdulillah, Produksi Meningkat 50%. Musim Kemarau Bawa Berkah Bagi Pengrajin Keramik di Plered, Purwakarta!
Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik! Dilansir dari mediaindonesia.com, bahwa produksi gerabah di sentra produksi di Plered, Purwakarta, Jawa Barat, meningkat hingga lebih dari 50%. Selain itu, saat ini pesanan juga sedang ramai, baik untuk pasar domestik maupun permintaan ekspor. Adanya musim kemarau tidak selalu membawa musibah. Justru membawa berkah bagi para pengrajin keramik di Plered tersebut. Dampak cuaca yang panas menyebabkan proses penjemuran gerabah keramik menjadi cepat kering.Aktivitas para perajin gerabah di sentra industri keramik Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kian menggeliat di musim kemarau seperti sekarang ini. Menurut Irwan, jika pada musim penghujan memerlukan waktu antara dua pekan hingga satu bulan untuk penjemuran sebelum dibakar, pada saat kemarau seperti sekarang pengeringan hanya memerlukan waktu sekira satu minggu atau kurang dari 10 hari."Alhamdulillah cuaca yang panas, proses penjemuran bisa cepat. Jika musim hujan bisa sampai satu bulan proses penjemuran. Saat musim panas paling lama 10 hari sudah kering," kata Irwan salah seorang perajin keramik Plered, Minggu (8/9) lalu.Sementara itu, pihak pemerintah terus mendorong peningkatan produksi dan pemasaran gerabah, termasuk peningkatan kualitas gerabah itu sendiri. Hal itu mengingat pangsa pasar ekspor yang terbuka lebar, khususnya ke wilayah Timur Tengah."Kami terus mendorong para perajin keramik untuk berinovasi. Keramik Plered menjadi andalan Kabupaten Purwakarta di bidang industri keramik yang mempunyai pangsa pasar hingga Timur Tengah," kata Camat Plered Heri Anwar.Saat ini produk gerabah keramik konvensional, seperti pot bunga dengan berbagai ukuran, lebih banyak diproduksi untuk kebutuhan pasar domestik. Sementara untuk kebutuhan pasar ekspor, bentuk yang lebih banyak diproduksi seperti hiasan interior dan ekterior rumah."Untuk pemasaran pasar domestik, perajin gerabah Plered sudah memiliki langganan, seperti ke Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, wilayah Sumatra, dan Bali," ungkap Heri Anwar. Yuk Semangat!Proud to be #urangpurwakartaSumber : mediaindonesia.com/Reza SunaryaIlustrasi : radarkarawang.id
- Oleh Soni Herdiansyah
- 13 September 2024