Hai Kamu Urang Purwakarta Terbaik!
Gimana nih suasana lebaran bareng keluarga di Purwakarta? Pasti syahdu atuh makan opor, bihun, kentang mustopa dan kuliner khas lebaran lainnya? Eits, bersiaplah juga kemunculan Bibiye. Apa tuh?
Sebagai orang Sunda dan juga Urang Purwakarta, ada satu makanan pasca lebaran yang menjadi ciri khas dan sering dimakan setelah lebaran yaitu makanan yang dicampur dari berbagai macam masakan di kala lebaran.
Di Purwakarta dinamakan Bibiye yang sebetulnya berasal dari kata "beye" yang artinya lunak atau lembek. Karena makanan lebaran setelah dicampur dan digoreng berkali-kali jadinya makanan itu lembek.
Nama lain Bibiye di Jawa Barat pun ternyata bermacam-macam. Ada yang menyebut Kakaren, Besengek, Baren atau Bekas Kemaren, Beleketek, Becek dan lain-lain. Dan pastinya Namanya berbeda di lain daerah di Indonesia.
Bibiye sendiri biasanya dibuat setelah lebaran. Pada saat lebaran, tidak hanya kita memasak sendiri namun sering kali kita mendapat kiriman makanan dari keluarga atau tetangga yang kemudian setelah lebaran, biasanya semua makanan itu dicampur jadi satu. Voila, lahirlah 'Bibiye'.
Biasanya Bibiye terdiri dari sambal goreng kentang, tumis bihun, acar timun dan wortel, cabe hijau atau cabe keriting, ditambah daging.
Filosifi dari makanan Bibiye itu sendiri adalah bahwa daripada kita membuang banyak makanan lebaran yang tidak habis, selagi masih bisa diolah kenapa tidak dicampurkan saja menjadi satu makanan. Istilah lainnya mah biar gak "mubadzir".
Bibiye paling enak dimakan dengan Tape Uli ataupun Lontong dan dinikmati sebagai menu sarapan pagi atau bahkan jadi isian paket kulit lumpia, jadinya karoket isi bibiye deh.
Nah, kalo di tempat Mangbro & Tehsist Bibiye nya suka dijadiin apa nih?
sumber: kompasiana.com/ @mirahabibah_28
Yuk Semangat!
Proud to be Urang Purwakarta